Pola pertumbuhan kepiting bakau sangat penting untuk diketahui guna memprediksi ukuran populasi stok kepiting bakau dan menerapkan strategi pengelolaan yang efektif. Pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey berbasis hasil tangkapan nelayan. Pengukuran lebar karapaks menggunakan mistar dan jangka sorong serta timbangan digital untuk pengukuran berat sampel. Data kepiting bakau yang terkumpul dianalisis hubungan lebar karapaks dan berat menggunakan persamaan regresi. Untuk melihat signifikansi perbedaan nilai b, maka dilakukan Uji-T Student pada p = 0,05. Nilai b memberikan informasi tentang pola pertumbuhan kepiting bakau. Jika b = 3 maka pertumbuhan bersifat isometrik, jika b ≠ 3 bersifat alometrik (b > 3 alometrik positif, b < 3 alometrik negatif). Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan diperoleh kisaran ukuran lebar karapaks kepiting jantan 61-173 mm dengan berat tubuh 54,8- 843,5 gram, sedangkan kepiting betina berkisar antara 62 – 165 mm dan 57,8 – 589,5 gram. Memperlihatkan hubungan lebar karapaks dan berat untuk kepiting Jantan memiliki persamaan W = -449,8L6,230 dengan korelasi (R2) = 0,888, sedangkan untuk kepiting betina W = -363,8L5,491 dengan korelasi (R2) = 0,886. Hasil Uji T menunjukkan Thitung < Ttabel dengan nilai (P<,0,05), maka hubungan lebar karapaks dan berat kepiting bakau bersifat isometrik atau b = 3 baik jantan maupun betina.
Kata Kunci: Pola Pertumbuhan, Kepiting bakau, Sinjai Timur